/* Adsense Autoads */

Perbedaan Audit Operasional dan Audit Keuangan

Audit operasional menekankan pada penilaian kegiatan operasi perusahaan dalam mencapai efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Audit operasional menilai keberhasilan manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan, serta menemukan dan menganalisis apakah terdapat kelemahan dalam pengelolaan aktivitas, apabila terdapat kelemahan maka auditor akan memberi rekomendasi perbaikan. Sedangkan audit keuangan menekankan pada pencatatan informasi historis, data-data transaksi, dan laporan akuntansi perusahaan, dengan tujuan memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan.

Mengacu pada pendapat Bayangkara (2008), Arens, Elder, dan Beasley (2006), serta Tunggal (2000), maka dapat disimpulkan perbedaan audit operasionai dan audit keuangan sebagai berikut:

No Karakteristik Audit Operasional Audit Keuangan
1. Tujuan Menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomis tidaknya kegiatan operasional serta memberikan rekomendasi. Menyatakan pendapat kewajaran penyajian laporan keuangan.
2. Ruang Lingkup Operasi dan fungsi. Bukti transaksi dan proses akuntansi.
3. Dasar Yuridis Perbaikan kelemahan berbagai akivitas. Penyajian laporan keuangan.
4. Orientasi Kegiatan operasi masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Penilaian kinerja laporan keuangan masa lalu.
5. Pelaksana Auditor internal/eksternal. Auditor eksternal.
6. Frekuensi Bersifat periodik, tidak tentu. Bersifat reguler, paling sedikit setahun sekali.
7. Pengguna Laporan Intern,manajemen,dan pemimpin. Pihak luar, kreditor, investor,atau pemerintah.
8. Hasil Audit Kesimpulan dan rekomendasi. Pernyataan pendapat.
9. Realisasi Potensial. Aktual.
10. Standar Penilaian Prinsip-prinsip operasi manajemen. Prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

Teknik Pelaksanaan Audit Operasional

Terdapat beberapa teknik pelaksanaan dalam melakukan audit operasional, yaitu:

  1. Observasi. Secara langsung meninjau objek yang diteliti dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman dan gambaran yang memadai serta mengidentifikasi hal-hal yang periu diperhatikan atau yang tidak memenuhi syarat.
  2. Wawancara. Secara langsung melakukan tanya jawab dengan personel yang terkait berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dibuat, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti.
  3. Analisis. Tinjuan terhadap data-data yang ada dan berhubungan dengan objek yang diteliti sehingga unsur-unsur yang penting dapat diketahui.
  4. Verifikasi. Pembuktian untuk mengukuhkan apa yang tertulis dengan mengaitkan pada fakta yang diperoleh dari pembuktian kebenaran suatu pernyataan.
  5. Penyelidikan. Usaha lanjutan dalam melakukan verifikasi terhadap suatu penyimpangan untuk menjabarkan adanya permasalahan.
  6. Evaluasi. Agar dapat menarik kesimpulan tentang bidang yang diaudit berdasarkan informasi yang diperoleh dibutuhkan suatu penilaian secara keseluruhan.