(Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi
Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta)
Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi Manajemen
Disusun oleh: Filia Rachmi
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu Akuntansi Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan
Akuntansi
Intisari:
Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan
tinggi akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk
mendidik mahasiswa agar dapat bekerja sebagai seorang Akuntan Profesional yang
memiliki pengetahuan di bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas maka perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem
pendidikannya. Sundem (1993) (dalam Nuraini, 2007) mengkhawatirkan akan
ketidakjelasan pada industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi
akuntansi, hal ini dikarenakan banyak perguruan tinggi tidak mampu membuat anak
didiknya menguasai dengan baik pengetahuan dan keterampilan hidup. Mahasiswa
terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran
tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah
dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya.
Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-angka dan
menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga merupakan bidang
studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika.
Hasil penelitian Daniel Goleman (1995 dan
1998) dan beberapa Riset di Amerika (dalam Yoseph, 2005) memperlihatkan bahwa
kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan
hidup seseorang. Sisanya, 80 persen bergantung pada kecerdasan emosi,
kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritualnya. Bahkan dalam hal keberhasilan
kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi empat persen.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang
sudah dilakukan Rusiyo Mellandy dan Nurna Aziza (2006) yang meneliti tentang
pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat
pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel pemoderasi.
Alasan peneliti mereplikasi penelitian Rusiyo Mellandy dan Nurna Aziza (2006)
adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian yang pernah
dilakukan dahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Tujuan
penelitian ini untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Penelitian ini menggunakan metode survei
yang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di
Yogyakartan dan Semarang.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa tingkat
akhir dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Diponegoro. Pengukuran
kecerdasan emosional terdiri dari aspek pengenalan diri, pengendalian diri,
motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Pengukuran kecerdasan spiritual
terdiri dari aspek ketuhanan, kepercayaan, kepemimpinan, pembelajaran,
berorientasi masa depan, dan keteraturan. Sedangkan, pengukuran perilaku
belajar terdiri dari aspek kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca
buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Hasil
pengujian hipotesis mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.