/* Adsense Autoads */

Analisis Value Added sbg Indikator Intellectual Capital dan Konsekuensinya thd Kinerja Perbankan

Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi
Disusun oleh: Eko Wibowo
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Intisari:

Menurut Organisation for Economic and Development (OECD)(2008), banyak perusahaan saat ini berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan administrasi, dan lain-lain. Investasi ini sering disebut sebagai Intellectual Capital (selanjutnya disingkat IC) yang berkembang dan bersaing dengan investasi modal keuangan dan fisik di beberapa negara. Beberapa penulis seperti Stewart (1997) dan Zeghal (2000) menganggap perubahan struktur investasi sebagai munculnya sebuah pengetahuan baru berbasis ekonomi (new economy). New economy yang secara prinsip didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, juga telah memicu tumbuhnya minat dalam pengungkapan intellectual capital (Petty dan Guthrie, 2000; Bontis, 2001) dalam Ulum (2008). Penulis lainnya seperti Edvinsson (1997) dan Lynn (1998) menenkankan pentingnya Intellectual Capital yang mereka anggap menjadi sumber utama penciptaan nilai dalam perekonomian baru. Namun demikian, keberadaan Intellectual Capital dalam laporan keuangan perusahaan masih belum jelas. Pengukuran yang tepat terhadap modal intelektual perusahaan belum dapat ditetapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris peranan dari Nilai Tambah (Value Added) khususnya modal intelektual (VAIN) dan modal usaha (VACA) sebagai indikator dari Intellectual Capital. Dengan menggunakan Model Pulic (Value Added Intellectual Coefficient-VAIC™) sebagai metode kuantifikasi, penelitian ini menguji pengaruh koefisien nilai tambah modal intelektual (VAIN) dan koefisien nilai tambah modal usaha (VACA) terhadap kinerja ekonomi (OI/S), kinerja keuangan (ROA), dan nilai pasar (MB) perusahaan perbankan.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan Daniel Zeghal dan Anis Maaloul (2010) tentang analisis nilai tambah (value added) sebagai indikator modal intelektual (intellectual capital) dan konsekuensinya terhadap kinerja perusahaan di Inggris, dengan melakukan beberapa modifikasi dan penyesuaian di Indonesia dengan menggunakan sektor perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan penelitiaan Zeghal dan Anis Maaloul (2010), dimana dalam penelitian tersebut menggunakan alat analisis regresi berganda sehingga pengujian harus dilaksanakan berulang untuk setiap indikator pembentuk variabel dependennya, dimana akan dianalisis untuk setiap model penelitian. Penelitian ini meneliti perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai tahun 2011. Dari sumber tersebut diperoleh data kuantitatif berupa data laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh perusahan perbankan yang telah go public di BEI. Pemilihan sektor perbankan sebagai sampel untuk tujuan homogenitas sampel sehingga hasil yang bias bisa dihindarkan dan juga didalamnya tersirat modal intelektual yang kental pada bisnis perbankan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbanakan (bank umum konvensional) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011 sebanyak 25 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan media berupa laporan tahunan perusahaan perbankan. Alat analisis data yang digunakan yaitu Analisis Multivariate dengan program komputer SPSS.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap profitability (ROA), dan kinerja ekonomi (OI/S), tetapi tidak pada kinerja pasar saham (MB) perbankan di Indonesia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi (OI/S) dan nilai pasar saham (MB), tetapi nilai tambah modal usaha (VACA) tidak berpengaruh terhadap kinerja kinerja keuangan (ROA) pada perbankan di Indonesia.