(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Listed di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2010)
Intisari:
Laporan keuangan merupakan catatan atau
ringkasan transaksi yang telah dilakukan perusahaan dalam satu periode
akuntansi, maka laporan keuangan juga berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab
perusahaan untuk memberikan informasi bagi pengguna laporan keuangan, baik
internal maupun eksternal. Laporan keuangan merepresentasikan pilihan
metode-metode akuntansi yang digunakan perusahaan.
Peraturan tentang pelaporan keuangan dan
akuntansi telah memberikan peluang untuk melakukan earnings
management, contohnya seperti fleksibilitas tentang metode – metode
akuntansi yang berbeda. Menurut PSAK 16 revisi 2007 tentang pengakuan dan
pengukuran aset tetap, terdapat beberapa pilihan atau alternatif perlakuan
akuntansi. Karena itu, penelitian tentang earnings management telah mendapat
perhatian dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan transaksi
perusahaan.
Earnings management adalah campur tangan
manajemen dalam proses pelaporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan
dirinya sendiri (manajer). Salah satu cara untuk mengukur earnings management
adalah dengan menggunakan proksi Discretionary Accrual (DA). Discretionary
Accrual adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajer, artinya
manajer memberi intervensinya dalam proses pelaporan akuntansi (Gumanti, 2000).
Earnings management dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan, selain itu,
earnings management mengakibatkan investor tidak mendapatkan informasi yang
sebenarnya. Tindakan campur tangan manajemen terhadap laporan keuangan dapat
mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pelaporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
secara empiris pengaruh kualitas auditor, kecakapan manajerial, ukuran
perusahaan (firm size), komite audit dan leverage terhadap earnings management.
Kualitas auditor diukur dengan variabel dummy yaitu KAP Big Four dan KAP Non
Big Four, kecakapan manajerial diukur menggunakan Data Envelopment Analysis
(DEA) yang mengukur tingkat efisiensi manajer, komite audit menggunakan jumlah
anggota komite audit, firm size diukur dengan logaritma natural total aset dan
leverage diukur dengan Debt to Asset Ratio. Earnings management sebagai
variabel dependen diukur dengan menggunakan discretionary accrual dengan
menggunakan model Modified Jones.
Penelitian ini menggunakan sampel
perusahaan manufaktur selama tahun 2008-2010 dengan menggunakan metode
purposive sampling. Data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan dan
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia.
Terdapat 96 perusahaan periode 2008-2010 yang memenuhi kriteria. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Penelitian ini menemukan bahwa variabel
kecakapan manajerial dan leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap earnings management. Sedangkan variabel kualitas auditor, komite audit
dan ukuran perusahaan (firm size) memiliki pengaruh signifikan terhadap earnings
management. Penemuan ini dapat memberikan kontribusi literatur mengenai praktik
earnings management yang dilakukan perusahaan. Selain itu, penelitian ini dapat
digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong
terjadinya earnings management.
Artikel akuntansi terkait: