/* Adsense Autoads */

Pengaruh Efektivitas Komite Audit thd Financial Distress

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yg terdaftar di BEI tahun 2008-2011)

Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi Keuangan
Disusun oleh: Ardina Nuresa
Program Sarjana Universitas Diponegoro Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Intisari:

Adanya efektivitas komite audit melalui pemahaman atas karakteristik-karakteristik komite audit diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi adanya financial distress. Kegagalan perusahaan dapat diindikasikan dengan adanya kesulitan keuangan (financial distress). Dengan melihat karakteristik komite audit tersebut diharapkan memiliki hubungan negatif dengan financial distress.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji pengaruh efektivitas komite audit. Namun penelitian tentang efektivitas komite audit yang berhubungan dengan financial distress masih belum banyak dilakukan secara spesifik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efektivitas komite audit terhadap kesulitan keuangan dengan menggunakan analisis diskriminan (zscore). Efektivitas komite audit dapat dilihat dari independensi komite audit, ukuran komite audit, pengetahuan keuangan komite audit dan frekuensi pertemuan komite audit.

Independensi komite audit dapat dilihat bila dari sejumlah anggota komite audit tersebut terdapat anggota independen yang tidak terkait terhadap aktivitas perusahaan. Sedangkan ukuran komite audit berhubungan dengan struktur anggota komite audit dimana salah satu anggota komite audit merupakan komisaris independen bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal ini bila komisaris independen yang menjadi anggota komite audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua komite audit.

Pengetahuan keuangan yang dimiliki komite audit berhubungan dengan pengetahuan akuntansi, keuangan dan audit serta pengalaman dalam tata kelola perusahaan. Keberadaan anggota komite audit yang memiliki pengalaman dan kemampuan di bidang akuntansi atau keuangan sudah disyaratkan oleh BEI. Anggota komite audit disyaratkan independen dan sekurang-kurangnya ada satu orang yang memiliki kemampuan di bidang akuntansi atau keuangan. Sedangkan aktivitas komite audit diwujudkan melalui frekuensi pertemuan komite audit dalam satu tahun. Jumlah pertemuan dapat ditentukan berdasarkan besarnya tugas yang diberikan kepada komite audit dan ukuran perusahaan. Pada umumnya komite audit bersidang tiga sampai empat kali dalam setahun yaitu sebelum laporan keuangan dikeluarkan, sebelum RUPS tahunan serta sebelum laporan keuangan dikeluarkan dan sesudah pelaksanaan audit (Ataina 2000).

Penelitian ini menggunakan satu variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah 603 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Pemilihan periode tersebut dikarenakan periode tersebut merupakan periode terbaru untuk dapat dilakukan penelitian. Sampel yang diperoleh sebanyak 209 perusahaan berdasarkan metode purposive sampling. Sampel perusahaan financially distressed dibandingkan dengan perusahaan non financially distressed. Analisis data menggunakan regresi logistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan komite audit dan frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kesulitan keuangan.