/* Adsense Autoads */

Unsur / Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Beberapa Unsur/Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli

Mardi (2011:6) menjelaskan bahwa kegiatan sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri atas beberapa unsur penting, yaitu:

  1. Orang (pelaku) yang bertindak sebagai operator sistem atau mengendalikan dan melaksanakan berbagai fungsi.
  2. Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dalam kegiatannya mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data aktivitas bisnis perusahaan.
  3. Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengolah data perusahaan.
  4. Keberadaan perangkat komputer, alat pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan sebagai infrastruktur teknologi informasi.

Sedangkan menurut LA Midzan dan Azhar Susanto (2005:5), unsur-unsur SIA adalah sebagai berikut:

  1. Manusia. Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan di dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi, menentukan apakah suatu sistem dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta menentukan berperan tidaknya sistem tersebut dalam proses pengambilan keputusan.
  2. Alat. Alat merupakan unsur dari sistem informasi akuntansi, mulai digunakan pada saat terjadinya transaksi pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya laporan. Alat yang dimaksud dapat berbentuk alat-alat sederhana seperti formulir, catatan (jurnal, buku besar), laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer.
  3. Metode Sistem dan Prosedur. Metode merupakan gambaran yang mencakup seluruh jalannya kegiatan, mulai dari saat dimulainya aktivitas sampai dengan adanya sistem dan prosedur sehingga diharapkan suatu kegiatan operasi dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien dan ekonomis.

Krismiaji (2010:16) menjelaskan bahwa SIA terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  1. Tujuan. Sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem secara keseluruhan.
  2. Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.
  3. Output. Merupakan informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah sistem informasi akuntansi dapat berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar piutang, anggaran dan proyeksi arus kas.
  4. Penyimpanan data. Data disimpan untuk dipakai lagi di masa mendatang. Data yang tersimpan harus diperbarui untuk menjaga keterkinian data.
  5. Proses. Data diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses.
  6. Instruksi dan Prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci.
  7. Pengguna. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem.
  8. Pengamanan dan Pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.

Sedangkan menurut romney dan Steinbart (2015: 11), SIA memiliki enam komponen sebagai berikut:

  1. Orang yang menggunakan sistem.
  2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.
  3. Data mengenai organisasi dan aktivitas-aktivitas bisnisnya.
  4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
  5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.
  6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data.

Berdasarkan beberapa uraian di atas bisa disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki beberapa unsur/komponen agar tujuannya tercapai, yaitu orang sebagai user, tujuan, input, output, software, infrastruktur teknologi informasi, pengamanan dan pengawasan.