Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi
Disusun oleh: Endah Widayati
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan
Akuntansi
Intisari:
Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntasi Keuangan (SAK) yang telah disusun oleh badan yang berwenang dalam
menyusun standar (di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia). Laporan Keuangan suatu
perusahaan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber
daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya. Parnyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK No. 1, 2009) tujuan laporan keuangan dalam tujuan umum adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan
kebebasan memilih metoda akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan. Kebebasan dalam metoda ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang berbeda-beda disetiap perusahaan sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan perusahaan tersebut atau dengan kata lain perusahaan memiliki
sedikit kebebasan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif yang
ditawarkan dalam standar akuntansi keuangan yang dianggap sesuai kondisi
perusahaan.
Penelitian ini untuk menguji secara empiris
penelitian sebelumnya dari Lasdi (2008) dengan menambah variabel dari Widya
(2005) yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pilihan perusahaan terhadap konservatisma
akuntansi. Wibowo (2002) dalam Widya (2005) menyatakan bahwa konservatisma
merupakan prinsip penting dalam pelaporan keuangan yang dimaksudkan agar
pengakuan dan pengukuran aset serta laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian,
hal tersebut terjadi karena aktivitas ekonomi dan bisnis dilingkupi
ketidakpastian. Mayangsari dan Wilopo (2002) menyatakan bahwa konservatisma
merupakan konsep akuntansi yang kontroversial dan membuktikan bahwa
konservatisma akuntansi memiliki relevansi nilai, yang berarti akuntansi
bermanfaat dalam memprediksi kondisi keuangan di masa mendatang. Lasdi (2008)
juga menyatakan bahwa konservatisma akuntansi merupakan prinsip penting yang
telah lama mempengaruhi laporan keuangan. Holthausen dan Watts
(2001) dalam Lasdi (2008) memberikan bukti yang menunjukkan bahwa konservatisma
akuntansi sudah ada sebelum penetapan standar formal dan regulasi di Amerika
Serikat. Penelitian Qiang (2003) dalam Lasdi (2008) juga menyatakan bahwa
terdapat peningkatan kecenderungan perusahaan di Amerika untuk menerapkan
konservatisma akuntansi secara sukarela. Watts
(2003a) meminta pemahaman mendalam terhadap manfaat konservatisma bagi para
penyusun standar dan regulator yang berusaha untuk mengurangi peran prinsip ini
dalam menyusun laporan keuangan. Pengabaian konservatisma akuntansi dalam
penyusunan standar akan mengakibatkan standar yang dihasilkan berdampak buruk
bagi pelaporan keuangan.
Penelitian konservatisma pada saat ini
masih dibutuhkan karena untuk menjawab masalah-masalah yang masih diperdebatkan
dan masalah yang telah muncul. Penelitian ini erat kaitannya dengan Lasdi
(2008) yang menguji usulan dari Watts (2003a)
mengenai determinan konservatisma. Selain itu penelitian ini juga digunakan
untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan perusahaan
menggunakan akuntansi konservatif diluar usulan dari Watts
(2003a). Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan publik,
litigasi, pajak dan politik, growth dan debt convenant. Sampel penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel dipilih dengan menggunakan metoda purposive sampling. Jumlah perusahaan
yang diambil sebagai sampel adalah 36 perusahaan pada tahun 2007-2008.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda karena variabel
bebasnya lebih dari satu variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
konservatisma akuntansi yang diproksikan dengan akrual non operasi memiliki
nilai mean yang positif sehingga konservatisma akuntansi kurang diterapkan pada
perusahaan manufaktur. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan metoda
konservatisma akuntansi adalah pajak dan politik meskipun tanda koefisien
negatif tidak sesuai dengan tanda prediksian sedangkan faktor struktur
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan publik, litigasi, growth dan debt convenant tidak mempengaruhi
pilihan perusahaan terhadap metoda konservatisma akuntansi.