/* Adsense Autoads */

Asimetri Informasi dan Likuiditas Pasar Saham di Seputar Pengumuman Laba Triwulan

Intisari:

Teori keagenan menjelaskan hubungan antara dua pihak yaitu pihak yang disebut sebagai agen dan pihak yang disebut sebagai prinsipal. Agen merupakan pihak yang melakukan tugas-tugas tertentu bagi prinsipal. Sedangkan prinsipal adalah pihak yang memberikan imbalan bagi agen. Contoh penerapan hubungan agen dan prinsipal adalah hubungan antara pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. Informasi yang simetris antara agen dan prinsipal tidak selalu terjadi. Sebagai contoh, manajer perusahaan pasti memiliki informasi yang lebih banyak daripada pemilik perusahaan karena manajerlah yang selalu berada dalam perusahaan. Sedangkan prinsipal jarang atau bahkan tidak pernah mengunjungi perusahaan sehingga tidak memiliki informasi yang mendalam mengenai aktivitas harian perusahaan. Situasi ini kemudian disebut dengan asimetri informasi. Asimetri informasi terjadi ketika salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Contoh lain keadaan asimetri informasi misalnya ketika seorang penjual mempunyai informasi lebih banyak daripada pembeli atau sebaliknya.

Dalam perdagangan saham, likuiditas merupakan hal yang penting dan diperhatikan oleh pelaku pasar. Likuiditas memiliki arti penting yang berbeda bagi pelaku pasar sehingga definisi likuiditas pun beragam. Bagi pelaku transaksi, likuiditas penting karena memungkinkan mereka untuk mengimplementasikan strategi perdagangan mereka dengan biaya yang murah. Sedangkan regulator menyukai likuiditas karena pasar yang likuid umumnya tidak volatile dibandingkan dengan pasar yang tidak likuid.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informatif dari pengumuman laba triwulan yang dirilis perusahaan dan pengaruhnya terhadap likuiditas dan asimetri informasi pasar saham. Fokus dari pengujian dalam penelitian ini adalah abnormal return, abnormal volume, volume perdagangan dan effective relative bid-ask spreads.

Penelitian mengenai dampak penerbitan informasi laba pada laporan laba triwulan telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Faten Lakhal pada tahun 2004 dan 2008 di Prancis. Lakhal meneliti kandungan informasi dari laporan laba triwulan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan Prancis serta pengaruh dari kandungan informasi tersebut terhadap likuiditas dan informasi asimetri dalam pasar. Namun, berbeda dengan di Indonesia, laporan triwulan dalam pasar saham Prancis merupakan laporan yang tidak wajib. Dengan demikian, penelitian yang serupa dapat dilakukan di pasar saham Indonesia untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengaruh penerbitan laporan laba triwulan yang bersifat sukarela di Perancis dengan laporan laba triwulan yang bersifat wajib di Indonesia.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi peristiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor bereaksi lebih agresif terhadap perusahaan yang mengalami penurunan laba dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kenaikan laba. Hasil pengujian juga menunjukkan adanya signifikan abnormal return dan abnormal volume di sekitar tanggal perilisan informasi laba. Hasil uji beda dalam penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan atas volume perdagangan dan effective relative bid-ask spreads sebelum dan sesudah pengumuman dirilis. Dengan demikian, hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengumuman laba triwulan memiliki kandungan informatif bagi investor dan tidak mempengaruhi asimetri informasi dan likuiditas pasar.

Artikel akuntansi terkait: