/* Adsense Autoads */

Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan

Metode Pencatatan Persediaan

Pencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk melakukan pengendalian terhadap fungsi persediaan. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J . Weygandt dan Terry D. Waterfield (2003) terdapat dua metode pencatatan atas persediaan, yaitu Perpetual Inventory System dan Periodic Inventory System.

Metode pencatatan persediaan tersebut dapat diurai secara lebih rinci sebagai berikut:

  1. Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System). Merupakan suatu metode pencatatan persediaan yang memberikan ikhtisar barang yang ada dan menghendaki agar setiap perubahan yang berkaitan dengan persediaan, baik pembelian maupun pengeluaran barang, langsung dicatat ke dalam perkiraan persediaan. Barang yang ada setiap waktu dapat diketahui dengan melihat catatan persediaan yang diselenggarakan tanpa harus melakukan perhitungan fisik persediaan terlebih dahulu. Meski demikian, persediaan yang terletak dalam gudang perlu dicocokkan dengan pembukuan yang diselenggarakan dengan mengadakan perhitungan fisik persediaan minimal setahun sekali. Demikian pula halnya dengan persediaan harga pokok penjualan juga langsung dihitung pada saat terjadi penjualan.
  2. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (Periodical Inventory System). Merupakan suatu metode pencatatan persediaan yang dilakukan secara periodik dengan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan yang terdapat dalam gudang pada akhir periode akuntansi.

Metode Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan merupakan hal penting untuk mengetahui nilai suatu persediaan yang dimiliki suatu periode. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Waterfield (2003) terdapat empat metode penilaian atas persediaan, yaitu Specific Identification, Average Cost Method, First-In First-Out (FIFO), Last-In First-Out (LIFO).

Metode penilaian persediaan tersebut dapat diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut:

  1. Specific Identification. Metode ini mengidentifikasikan setiap unit yang dijual dan setiap unit yang ada di persediaan. Harga spesifik unit yang dijual termasuk dalam harga pokok persediaan, dan harga spesifik unit di tangan termasuk dalam persediaan.
  2. Average Cost Method. Metode ini berdasarkan pada anggapan bahwa unit-unit dalam persediaan dinilai berdasarkan harga rata-rata semua barang yang tersedia selama suatu periode.
  3. First-In, First-Out (FIFO). Metode ini berdasarkan pada anggapan bahwa barang­barang yang digunakan sesuai urutan mereka dibeli. Dengan kata lain, diasumsikan dengan barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan atau barang pertama yang dijual.
  4. Last-In, First-Out (LIFO). Metode Last-In, First-Out (LIFO) memasangkan pendapatan dengan biaya barang yang terakhir dibeli. Jika digunakan pencatatan persediaan periodik, maka akan diasumsikan bahwa total biaya persediaan yang dijual atau digunakan berasal dari pembelian yang paling akhir.