/* Adsense Autoads */

Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan Cukai Rokok thd Skema Finansial Produk Rokok

Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi
Disusun oleh: Reza Fadillah
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Intisari:

Menurut Undang-Undang kesehatan pasal 113 ayat 2 tembakau, dan produk yang mengandung tembakau merupakan salah satu zat adiktif yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan undang-undang tersebut pemerintah memiliki peran dalam mengatur jumlah distribusi tembakau. Pemerintah dalam mengatur distribusi tembakau dilakukan dengan cara menetapkan tarif cukai yang dibebankan kepada pengusaha rokok sesuai dengan struktur cukai yang digunakan. Cara tersebut merupakan cara yang paling efektif yang dapat dilakukan pemerintah dalam melakukan pengendalian tembakau (Chaloupka, dkk., 2010). Definisi cukai sendiri menurut Siti Resmi (2009) bahwa “cukai adalah pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu”.

Pada akhir tahun 2011 terdapat berita mengenai keputusan pemerintah akan menaikan tarif cukai dan adanya peraturan mengenai pengurangan kadar nikotin dalam rokok yang akan dijalankan pada tahun 2012. Dan dengan ada hal tersebut banyak perusahaan rokok kecil menengah yang gulung tikar. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan rokok kecil menengah tidak sanggup membayar besarnya cukai dan PPN yang terhutang dan juga perusahaan diharuskan melunasi cukai dan PPN yang terhutang disaat pembelian pita cukai, dimana produk belum dipasarkan. Hal ini menggambarkan bahwa tarif cukai dan PPN yang dikenakan oleh pemerintah mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh cukai rokok dan PPN terhadap harga rokok per unit, pendapatan penjualan, dan volume produksi pada perusahaan rokok. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaloupka (2010). Akan tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, lokasi penelitian dilakukan di Chichago dan 21 negara European Union sebagai sampel penelitian. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan rokok yang terdaftar di kantor bea dan cukai di Surakarta Indonesia selama tahun 2008–2009, baik itu secara sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan atau bersama-sama.

Pada penelitian ini terdapat lima variabel, yang terdiri dari dua variabel independen yaitu cukai per unit dan PPN per unit dan tiga variabel independen yaitu harga rokok per unit, pendapatan penjualan dan volume produksi. Metode statistik yang digunakan pada penelitian ini ialah regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cukai per unit dan PPN per unit hanya memiliki pengaruh terhadap harga rokok per unit, baik itu secara terpisah maupun secara bersama-sama.