/* Adsense Autoads */

Anteseden dan Konsekuensi Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan Berbasis Internet: Peran Moderasi Kinerja Keuangan

Tugas Akhir / Skripsi Akuntansi
Disusun oleh: Monica Handoko
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Intisari:

Perkembangan yang cepat dalam dunia informasi global telah mengubah cara penyebaran informasi. Jika sebelumnya penyebaran informasi dilakukan dengan cara tradisional, dan membutuhkan waktu lebih lama, kini hal itu telah berubah dengan adanya penggunaan internet. Internet tidak hanya digunakan untuk menyebarkan informasi umum, tetapi juga untuk menyebarkan informasi keuangan perusahaan, melalui internet financial reporting (IFR). Internet financial reporting membantu perusahaan untuk mengurangi agency cost berupa pencetakan dan pengiriman laporan keuangan. Internet financial reporting juga membantu perusahaan dalam menyebarluaskan informasi-informasi berupa sinyal positif untuk menarik investor.

Di bidang financial sendiri, seperti perbankan, yang banyak diantaranya telah menggunaan m-banking, justru akan terlihat aneh jika mereka tidak menggunakan internet dalam penyajian laporan keuangannya (Nieto, 2008). Di Indonesia sendiri, yang praktik akuntansinya kini beralih dari GAAP ke IFRS, praktik internet financial reporting tentunya sangatlah penting untuk menyikapi perubahan tersebut. Bila sebelumnya dalam GAAP prinsip relevansi dan reliabilitas digunakan secara bersamaan, maka IFRS lebih menekankan prinsip relevansi dimana informasi keuangan haruslah tepat waktu agar relevan digunakan dalam mengambil keputusan. Dengan praktik internet financial reporting stakeholders akan lebih cepat mendapat informasi sehingga stakeholders juga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan. Selain itu dengan internet financial reporting stakeholders dapat melihat informasi laporan keuangan perusahaan yang mereka butuhkan secara cepat, tepat, relevan dan handal. Hal-hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan beralih ke praktik internet financial reporting dalam menyajikan laporan keuangannya.

Meskipun telah cukup banyak dilakukan penelitian mengenai praktik internet financial reporting pada perusahaan di luar negeri, penelitian sebelumnya tersebut belum dapat menunjukkan hasil yang konklusif. Di samping itu, penelitian mengenai praktik internet financial reporting di Indonesia sendiri belum cukup banyak dan masih terbatas. Hal tersebut memang dikarenakan praktik internet financial reporting di Indonesia masih tergolong baru, sehingga belum banyak perusahaan yang menerapkan praktik internet financial reporting dalam pengungkapan laporan keuangannya. Konsekuensi dari internet financial reporting juga belum diteliti secara optimal. Padahal internet financial reporting merupakan salah satu cara tercepat bagi investor untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan internet financial reporting, pengaruh kinerja keuangan dalam memoderasi hubungan antara tingkat pengungkapan internet financial reporting dan anteseden internet financial reporting serta relevansi internet financial reporting bagi pengambilan keputusan investor. Sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, tipe perusahaan, persebaran kepemilikan, umur listing dan earning per share berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan internet financial reporting. Hasil pengujian untuk variabel moderating menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap hubungan antara tingkat pengungkapan internet financial reporting dan anteseden internet financial reporting. Hasil pengujian untuk variabel outcome menunjukkan bahwa internet financial reporting relevan bagi pengambilan keputusan investor.